Penjelasan Profit dan Rumus Perhitungan Profit yang Benar

Laba atau istilahnya profit merupakan target utama dalam berjalannya suatu bisnis. Semakin tinggi profit perusahaan, maka semakin baik dampak kedepannya untuk perkembangan bisnis tersebut.

Akan tetapi, dalam berbisnis bukan hanya memikirkan profit. Meski keuntungan adalah nafas utama dari berjalannya bisnis. Sangat penting untuk anda memahami lebih dalam tentang profit dan bagaimana rumus yang tepat dalam perhitungannya.

Untuk itu, kali ini kami akan memberikan lebih dalan terkait apa itu profit agar anda lebih tepat dalam memperhitungkan dan mendapatkan target profit yang sesuai dengan keinginan anda.

Apakah yang dimaksud Profit atau Laba itu? 

Profit adalah pendapatan sisa dari semua biaya yang telah dibayar. Biaya yang dibayar sendiri mencakup bahan, bunga utang, pajak, dan gaji karyawan. Profit merupakan imbalan yang didapat sang pemilik bisnis atas investasi yang dilakukannya.

1. Laba Kotor atau Gross Profit

Laba kotor adalah keuntungan yang didapat perusahaan setelah dikurangi biaya yang terkait dengan penjualan dan produksi barang perusahaan tersebut.

Rumus Perhitungan Gross Profit

Gross Profit atau Laba Kotor = Total Pendapatan Penjualan — Harga Pokok Penjualan (HPP)

Rumus Perhitungan Gross Profit Margin

Gross Profit Margin = (Laba Kotor : Total Pendapatan Penjualan) X 100

Contoh Menghitung Laba Kotor dan Gross Profit Margin

Suatu perusahaan yang menjual perlengkapan rumah tangga dengan total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk pada tahun 2021 adalah Rp 500.000.000. Kemudian, total HPP (semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang) adalah Rp 250.000.000.

2. Laba Operasional atau Operating Profit

Laba operasional merupakan pendapatan total yang didapatkan dari hasil bisnis inti. Dihitung dalam kurun waktu tertentu dan tidak termasuk dalam pengurangan bunga dan pajak.

Laba Operasional atau Operating Profit tidak mencakup keuntungan yang didapat dari hasil investasi tambahan yang perusahaan lakukan.

Operating profit menjadi indikator yang akurat untuk mengukur kesehatan suatu bisnis anda, karena perhitungan keuntungannya diperoleh dengan cara menghilangkan semua faktor asing. Dalam artian murni hasil dari suatu perusahaan anda sendiri

Rumus Perhitungan Operating Profit 

Operating Profit atau Laba Operasional = Total Pendapatan — Harga Pokok Penjualan (HPP) — Biaya Tidak Langsung (Depresiasi, Amortisasi, dll)

Rumus Perhitungan Operating Profit Margin

Operating Profit Margin = (Laba Operasional : Total Pendapatan Penjualan) X 100

Contoh Menghitung Laba Operasional dan Operating Profit Margin

Seseorang yang menjual sembako, total pendapatan yang didapat dari penjualan sembako pada tahun 2021 adalah Rp 400.000.000, dengan HPP sebesar Rp 200.000.000 dan biaya administrasi senilai Rp 50.000.000.

3. Laba Bersih atau Net Profit 

Laba bersih adalah total pendapatan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua anggaran biaya, laba bersih biasa disebut juga dengan bottom line (garis bawah). Karena hasil laba bersih biasanya ditulis pada bagian paling bawah laporan pendapatan.

Rumus Perhitungan Net Profit 

Net Profit atau Laba Bersih = Total Pendapatan — Beban Usaha (Pajak, Bunga Pinjaman, dll)

Rumus Perhitungan Net Profit Margin

Net Profit Margin = (Laba Bersih : Beban Usaha) X 100

Contoh Menghitung Laba Bersih dan Net Profit Margin

Suatu perusahaan yang menjual berbagai elektronik total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk pada tahun 2021 adalah Rp 600.000.000. Perusahaan tersebut menanggung beban pajak Rp 10.000.000 dan bunga pinjaman jatuh tempo senilai Rp 15.000.000

 

Itulah penjelasan singkat terkait profit berikut cara perhitungan laba yang benar, semoga dapat bermanfaat bagi anda dalam perhitungan analisis seberapa baikkah kondisi finansial perusahaan anda saat ini.